MargoyosoUpdate.com -
Molornya perbaikan jembatan pantura di Desa Bumirejo, Juwana, Pati
membuat kesal warga di sekitar lokasi pembangunan. Selain akses
transportasi yang terputus, dampak lingkungan berupa debu dan lumpur
yang ditimbulkan juga mengakibatkan gangguan kesehatan bagi warga
sekitar.
Meski sudah melewati batas target masa yang ditentukan yakni 24
November, dari pantauan di lokasi Rabu pagi pekerjaan pembangunan
jembatan pantura di Desa Bumirejo, Kecamatan Juwana, Pati belum ada 50
persen. Para pekerja masih mengerjakan pembuatan kerangka fondasi satu
tiang di sisi timur jembatan yang disayangkan meski sudah memasuki masa
perpanjangan waktu pertama proses pengerjaan terlihat lambat. Hanya
tampak beberapa pekerja yang mengerjakan pembuatan fondasi.
Lambannya pembangunan jembatan Bumirejo tak hanya menghambat lalu
lintas warga Bumirejo dengan Juwana, namun juga mengakibatkan dampak
lingkungan yang merugikan warga. Jika kondisi kering, lingkungan jalan
dan sekitar lokasi pembangunan mengeluarkan debu. Hal ini mengakibatkan
warga sekitar lokasi maupun pengguna jalan yang melewati jembatan
mengalami gangguan kesehatan berupa sesak nafas. Saat terjadi hujan,
urugan tanah yang dibiarkan teronggok di tepi jalan menjadi endapan lumpur yang mengalir ke lingkungan rumah warga.
Proyek perbaikan jembatan senilai 17 miliar yang dikerjakan oleh PT.
Anugerah Karya Agra Sentosa sedianya digunakan sebagai penghubung jalur
pantura yang melewati Sungai Juwana. Proyek ini pernah dikecam warga
karena pekerjaan dari pihak pelaksana yang acak-acakan sehingga
menimbulkan pencemaran lingkungan berupa debu dan lumpur di lingkungan
perkampungan warga. Hingga hari ini, proyek tersebut sudah memasuki masa
perpanjangan waktu. Jika pelaksana tidak dapat menyelesaikan hingga
batas yang ditentukan, proyek terancam gagal. (Hasanuddin - Pati)