Margoyoso Update - Ratusan orang tua dan anak-anak saling berebut nasi tumpeng di Punden
Mbah Tareko Desa Mintomulyo, Kecamatan Juwana Pati. Kedatangan warga
tersebut untuk mengikuti prosesi sedekah bumi dengan pembagian nasi
tumpeng yang digelar setiap tahun pada bulan Apit Dzulqa’dah di desa
tersebut. Karena takut kehabisan, akhirnya warga saling berebutan.
Prosesi diawali dengan kirab tumpengan dari rumah kepala desa menuju
makam leluhur dan diakhiri dengan pembagian nasi tumpeng yang
diperebutkan ratusan warga setempat. Sepanjang jalan, ratusan warga yang
telah menanti sejak pagi menyaksikan prosesi acara yang hanya
berlangsung setahun sekali ini.
Puncak prosesi sedekah bumi ditandai dengan pembagian nasi tumpeng
yang diperebutkan ratusan warga. Warga yang sudah tak sabar bahkan harus
berdesakan untuk mendapatkan nasi tumpeng tersebut.
Salah satu warga dari Kalimantan, Sri Lestari menuturkan selama satu
minggu dirinya ke Pati hanya untuk mencari berkah dari nasi tumpeng itu.
Mereka meyakini nasi tumpeng yang mereka peroleh dari acara sedekah
bumi di makam Mbah Tareko ini akan memberi berkah baik dalam hubungan
keluarga maupun pekerjaan, sehingga mereka rela berebut untuk
mendapatkan nasi tersebut walaupun terinjak injak.
Kepala Desa Mintomulyo, Supoyo mengatakan prosesi ini merupakan
bagian dari tradisi tahunan yang dilaksanakan bulan apit. Sebelum
prosesi di mulai, nasi tumpeng dipikul mengelilingi desa dengan berjalan
kaki dengan memakai pakai adat setempat.
Kegiatan rutin warga Desa Mintomulyo tersebut kini telah menjadi
salah satu tradisi yang memiliki daya tarik bagi luar daerah, bahkan
sampai luar Jawa seperti Sumatera, Lampung dan Kalimantan hanya ingin
mendapatkan berkah dari nasi tumpeng tersebut. (Hasanuddin - Pati)