Posted by: Unknown
Posted date: 16.03.00
/
Teringat
curhatan teman teman baik di kelas maupun di luar kelas yang mengatakan
puisi itu sulit di pahamin jadi berasa males banget bermain main dengan
mahluk yang bernama puisi itu!! lha, kenapa mesti males bercanda tawa
dengan puisi? bukankah puisi itu memiliki estetika bahasa yang luar
biasa? jangan jangan yang di tanya juga setuju dengan curhatan temen
temen ku tadi? (Gubraakk ^,^) hehe..
sebenarnya memahami isi puisi itu
tidak terlalu sulit, apalagi bagi orang orang yang bathimya sudah peka
terhadap karya sastra (utamanya puisi). dalam memahami atau menafsirkan
puisi di perlukan adanya apresiasi. karena kegiatan apresiasi dapat
menyebabkan seseorang memahami puisi dengan penuh penghayatan, merasakan
hal yang di tulis penyair, memahami nilai nilai yang terkandung dalam
puisi, dan yang terakhir menghargai karya tersebut. apresiasi itu apa
sich? dalam kamus istilah sastra, Abdul razak zaidan (1991) membatasi
pengertian apresiasi puisi sebagai penghargaan atas puisi sebagai hasil
pengenalan, pemahaman,penafsiran, penghayatan, penikmatan atas karya
tersebut yang di dukung oleh kepekaan bathin terhadap nilai nilai yang
terkandung dalam puisi itu. syraat untuk dapat mengapresiasi karya
sastra adalah kepekaan bathin terhadap nilai nilai karya sastra sehingga
seseorang dapat mengenal, memahami, menafsirkan, menghayati, dan
menikati karya sastra tersebut.
untuk mengapresiasi puisi, kita
harus mengenal hakikat puisi, yaitu tema, nada dan suasana, perasaan,
serta amanat puisi tersebut.
1. Tema
Tema/makna (sense); media puisi
adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka
puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna
keseluruhan.
tema yang banyak di jumpai dalam
puisi adalah tema ketuhanan,kemanusiaan, cinta, patriotisme, perjuangan,
kegagalan hidup, alam, keadilan, kritik sosial, demokrasi, dan
kepahlawan.
perhatikan puisi karya Chairil anwar berikut:
Kami sama pejalan larut
Menembus kabut
Hujan mengucur badan
Berkakuan kapal di pelabuhan
Dalam empat baris pertama
sajak ini Chairil Anwar mencoba menyelaraskan irama bunyi setiap akhir
baris, antara larut dan kabut, badan dan pelabuhan. Di sini chairil
Anwar mencoba menceritakan sebuah perjuangan antara si “aku” dan
“temannya” yang dirangkum dalam kata “kami” dengan penuh perjuangan
hingga berkeringat.
2. Nada dan suasana puisi
Puisi mengungkapkan nada dan suasana jiwa yang mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca.
Nada dan suasana puisi saling
berhubungan. Nada puisi menimbulkan suasana tertentu terhadap
pembacanya. Nada duka yang diciptakan penyair dapat menimbulkan suasana
iba di hati pembaca. Nada kritik yang diberikan penyair dapat
menimbulkan suasana penuh pemberontakan bagi pembaca. Nada religius
dapat menimbulkan suasana khusyuk.
3. perasaan
isi
merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi perasaan penyair.
Bentuk ekspresi itu dapat berupa kerinduan, kegelisahan, ataupengagungan
kepada kekasih, alam, atau Sang Khalik.
Jika
penyair hendak mengagungkan keindahan alam, sebagai sarana ekspresinya,
ia akan memanfaatkan majas dan diksi yang mewakili dan memancarkan
makna keindahan alam. Jika ekspresinya merupakan kegelisahan dan
kerinduan kepada Sang Khalik, bahasa yang digunakannya cenderung
bersifat perenungan akan eksistensinya dan hakikat keberadaan dirinya
sebagai hamba Tuhan.
Tentang cara penyair mengekspresikan bentuk-bentuk perasaannya itu, antara lain, dapat dilihat dalam penggalan puisi berikut:
Hanyut aku Tuhanku
Dalam lautan kasih-Mu
Tuhan bawalah aku
Meninggi ke langit ruhani
Larik-larik
di atas diambil dari puisi yang berjudul "Tuhan" karya Bahrum Rangkuti.
Puisi tersebut merupakan pengejawantahan kerinduan dan kegelisahan
penyair untuk bertemu dengan Sang Khalik. Kerinduan dan kegelisahannya
itu diekspresikannya melalui kata hanyut, kasih, meninggi, dan langit ruhani.
4. Amanat puisi
Pesan dalam puisi disebut amanat.
Pesan merupakan anjuran atau nasihat penyair kepada pembaca puisi.
Anjuran atau nasihat tersebut berupa perbuatan-perbuatan baik atau
berhubungan dengan nilai moral. Pesan atau amanat penyair disampaikan
lewat kata demi kata dalam puisi.
ok, semoga bermangfaat...
selamat berapresiasi!!
(dari berbagai sumber)