breaking
Selamat Datang di Situs Informasi Terkini dan TerUpdate Dapatkan Informasi Seputar Indonesia dan Mancanegara Kami menerima kiriman artikel dan foto untuk dimuat di www.margoyosoupdate.com, silahkan kirim artikel anda ke Redaksi kami melalui via email / facebook Margoyoso Update: margoyosoupdate@gmail.com INFO: dibutuhkan relawan jurnalis untuk Margoyoso Update. Jika berminat hubungi melalui via inbox FB FanPages "Margoyoso Update", Terima Kasih atas perhatiannya.

AGENDA ACARA DI MARGOYOSO

Total Pengunjung


GALLERY EVENT

INSTANSI SEKITAR MARGOYOSO

Alamat Redaksi

http://tribune.com.pk/wp-content/themes/express-v3/img/email-icon.gif------- Jaya Mandiri Multimedia ------ Jl. Ronggo Kusumo, Ds. Ngemplak Kidul Margoyoso - Pati - Jawa Tengah - Indonesia
+6
+6
+6
E-mail: margoyosoupdate@gmail.com Information: www.margoyosoupdate.com

Contact Persons

Customer Services
Send a message via Yahoo to Customer Services amien.ph
Telephone number of Customer Services
Send a message via Yahoo to Customer Services ragil
Telephone number of Customer Services
Technical Support
Send a message via Yahoo to Technical Support ant
Telephone number of Technical Support

Subscribe me

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just ??? click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Apa resolusi Anda di tahun 2013?
Berhenti Merokok0%
Hidup Sehat0%
Investasi (Reksadana / Rumah / Mobil)0%
Belajar Keahlian Baru0%
Liburan0%
Menabung0%
Mengurangi berat badan0%
Mengubah penampilan0%
Memiliki pasangan0%
Pekerjaan Baru atau Membuka Usaha0%

FP Margoyoso Update

World View

World View

Menarik

Menarik

Khas Nusantara

Khas Nusantara

3 Alasan Bupati Garut Ceraikan Fani Setelah 4 Hari Menikah

Share This

MargoyosoUpdate.com – Fani Oktora, gadis berumur 18 tahun yang dinikahi lalu diceraikan oleh Bupati Garut dalam kurun waktu 4 hari memberi alasan yang disampaikan Aceng Fikri tentang perihal kenapa dirinya diceraikan. Dilansir dari GosipGarut-Online.com, perempuan yang baru lulus SMA ini mengungkap tiga alasan tidak masuk akal yang digunakan Sang Bupati untuk menceraikannya. Pertama, Aceng menuduh Fani sudah tidak perawan, padahal gadis yang baru tamat SMA ini mengaku tidak pernah disentuh lelaki lain. Kedua, Bupati Aceng menuduh Fani memiliki penyakit epilepsi dan polio. Padahal Fani tidak memiliki kedua penyakit yang tanpa alasan telah dituduhkan kepadanya. Alasan ketiga adalah Fani dituduh telah memiliki tanda putih di tubuhnya yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. “Yang ketiga, saya dituduh mempunyai tanda putih di tubuh saya yang tidak kelihatan secara kasat mata. Alasan itu sebenarnya mengada-ada,” kata Fani kepada GosipGarut-Online.com. ciricara.com fani oktora istri bupati aceng1 250x111 3 Alasan Bupati Garut Ceraikan Fani Setelah 4 Hari Menikah JPNN Fani juga bercerita, Bupati Aceng Fikri sangat marah saat mengetahui foto-foto pernikahannya beredar luas di jejaring sosial dan media online. Setelah pemberitaan mengenai dirinya beredar luas, Aceng sering mengirim SMS pada Fani dengan kata-kata kasar. Gadis berkerudung ini menyayangkan berbagai pemberitaan mengenai dirinya yang telah dilebih-lebihkan. Menurut pernyataan Aceng, Fani telah menerima uang sebesar Rp. 43 juta untuk biaya umroh. Namun Fani secara tegas membantahya. Fani mengaku hanya menerima uang sebesar Rp. 20 juta yang telah habis dipakai untuk biaya kontrak rumah dan pendaftara kuliahnya di Akademi Kebidanan. Awalnya perempuan muda itu bersedia menjadi istri siri Bupati Garut karena Aceng mengaku sudah menduda setelah dua tahun berpisah ranjang dari istri pertamanya. Hingga saat ini, Fani dan keluarganya masih terpukul terkait pemberitaan miring mengenainya. Ia berniat akan melaporkan Aceng ke Komnas Perlindungan Perempuan untuk menyampaikan kebenaran tentang fakta pernikahannya dengan Aceng. (RN)


\Source: Garut Online

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama