Margoyoso Update - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
mengakui banyak praktik korupsi terkait jasa kelistrikan yang terjadi
selama ini. Hal tersebut membuat citra PLN sangat buruk di mata
masyarakat.
"Kalau terjadi korupsi nilainya bisa signifikan di procurement
(pengadaan), kalau di pelayanan pelanggan itu nilainya kecil tapi
banyak. Dan citranya buruk, karena banyak orang ketemu dengan PLN, itu
buruk sekali," ujar Direktur Utama PLN Nur Pamudji yang ditemui di Hotel
Ambhara, Jakarta, Jumat (28/9).
Nur Pamudji menuturkan, ada dua sektor yang paling rawan dan
sering terjadi tindak korupsi yakni di pengadaan barang dan pelayanan
jasa untuk publik. "Peluang terjadinya korupsi di pengadaan barang dan
jasa itu nilainya besar, itu dua program kita," katanya.
Dia menambahkan, saat ini indeks korupsi Indonesia di pelayanan
publik sangat tinggi dibanding negara Amerika dan Eropa. termasuk
pelayanan jasa publik menyangkut hak hidup orang banyak terkait masalah
kelistrikan. "Oleh karena itu kita ingin tutup peluang ini, walaupun
kecil tapi tidak baik," tegasnya.
Untuk menutup ruang potensi penyimpangan dan penyelewengan, PLN
akan terbuka atas pengaduan pelanggan. PLN membuka pengaduan lewat
internet dan call center. Dengan demikian, pelanggan yang ingin memasang
listrik baru hanya tinggal mengisi daftar isian di website.
"Media internet sudah luas, pelanggan yang ingin mendapat
sambungan ini harus jelas, berapa dia membayar. Di Jakarta lebih banyak
yang minta sambungan di call center atau website dibanding ke kantor
PLN. Pelanggan hanya membayar cukup lewat ATM dibanding ke kantor PLN,"
lanjutnya.
Penggunaan teknologi dilakukan untuk menutup segala praktik
korupsi yang mungkin terjadi melalui tatap muka. Dia tidak membantah
jika karyawan PLN disebut-sebut selalu meminta biaya tambahan atas
pelayanan baru.
"Secara sistem kita bangun satu cara agar tidak ada tatap muka,
temu wajah antara pelanggan dan pemberi layanan.Karena kalau 2 orang
ketemu itu membuka peluang adanya biaya tambahan. Kalau lewat ATM
peluang itu kecil," imbuhnya.
Source: merdeka.com